Cara Menjadi Fashion Designer
Anda suka sekali melakukan mix n match kepada penampilan
Anda. Menonton acara-acara fashion show secara langsung maupun di TV menjadi
hobi Anda. Ketika membuka majalah atau website, bukan wajah tampan dan cantik
para selebriti di kamera yang menjadi perhatian Anda, tapi apa yang mereka
kenakan. Terakhir, Anda menganggap desainer handal adalah seorang selebriti dan
role model. Maka, mungkin menjadi fashion designer merupakan karier yang cocok
bagi Anda. Masuk ke sekolah mode bukan satu-satunya jalan. Ada banyak cara yang
harus Anda tempuh. Apa saja?
Choosing A Strategy
Siapa bilang menempuh karier sebagai fashion designer tidak
membutuhkan strategi? Pertama-tama, Apa yang akan Anda pilih sebagai fokus
rancangan Anda? Ralph Lauren mendirikan Polo setelah mengirimkan koleksi dasi
kecil temuannya ke Bloomingdales. Helmut Lang membuka tokonya sendiri ketika ia
tidak bisa menemukan t-shirt yang ia sukai. Michael Kors memperkuat jaringan
pembeli dengan menjual pakaiannya di butik-butik trendy di New York. Anda yang
belum memiliki cukup modal untuk mendirikan butik atau fashion line Anda
sendiri, masuk ke sekolah mode ternama bisa menjadi pilihan terbaik bagi Anda.
Sekolah fashion yang tepat akan membuat Anda mengerti teknik terbaik dan
memberikan resume yang baik bagi Anda.
Applying To A School
Pilih sekolah fashion terbaik melalui beberapa tahap
research. Tanya orang-orang terdekat dan cari informasi sebanyak-banyaknya
seputar sekolah fashion terbaik di kota Anda. Mengumpulkan gambar rancangan
biasanya menjadi salah satu syarat, untuk itu siapkan portfolio gambar terbaik
Anda untuk membuat pihak sekolah terkesan. Di masa liburan sekolah, sebaiknya
habiskan waktu Anda untuk kursus menjahit sehingga Anda tidak akan mengalami
kesulitan selama proses belajar. Bila Anda tidak bisa menggambar dengan baik,
Anda bisa mengekspresikan ide Anda dengan manekin yang kemudian Anda foto untuk
portfolio.
What School Will Do For You
Sebagian besar program fashion berlangsung dalam kurun
waktu 3 – 4 tahun. Selama waktu itu Anda akan belajar menggambar, mengenali
komposisi warna dan bentuk. Anda juga akan mempelajari pembuatan pola, teknik
melipad dan memotong khusus. Yang terpenting adalah, sekolah mode ternama
memiliki hubungan dekat dengan industry fashion yang sesungguhnya, sehingga
tidak sulit untuk melangkah ke dalamnya. Bila Anda bisa mendapatkan penghargaan
khusus dari sekolah, banyak desainer ternama dan department store besar yang
akan melirik Anda untuk bekerja di rumah modenya .
Alternative Routes
Dalam dunia kreatif, sekolah mode bukan keharusan. Jalan
terbaik adalah justru dengan melamar ke rumah mode, usaha pembuatan baju atau
pembuat pola dan magang disana. Anda tidak hanya akan belajar langsung mengenai
industri fashion yang sesungguhnya, tapi juga mempraktekkan ilmu yang Anda
punya. Hedi Slimane yang bersinar di rumah mode Dior justru mengantongi gelar
jurnalisme dan terjun ke dunia fashion design setelah bekerja di rumah mode Jos
Levy. Yang Anda harus ingat, kompetisi merupakan sesuatu yang jahat. Sulit
untuk mendapatkan pekerjaan tanpa gelar khusus. Tapi dengan portfolio yang
menarik, Anda pasti bisa masuk ke dalamnya.
Understanding The Business
Ketika Anda tercebur ke dalam sebuah industri, Anda tidak
bisa menutup mata pada sektor bisnis. Anda akan menjual rancangan Anda, untuk
itu Anda harus benar-benar mengerti seluk beluk dunia bisnis. Tidak terlalu
sulit kok. Anda hanya harus rajin membaca majalah dan website fashion ternama
baik luar maupun lokal, perbanyak sumber informasi Anda. Tonton acara-acara
fashion design reality show seperti Project Runway ataupun The Runway. Anda
juga harus mulai belajar hidup teratur dan setidaknya mengerti dasar-dasar ilmu
ekonomi, setidaknya pada awal-awal karier Anda dimana Anda harus memulai segala
sesuatunya dari bawah. Bagi Anda yang memilih untuk masuk ke sekolah mode, ilmu
bisnis biasanya sudah termasuk ke dalam kurikulum mereka.
http://lowongankarirdankerja.blogspot.com/2012/11/cara-menjadi-fashion-designer.html
Langkah
Dasar Untuk Menjadi Perancang Fashion
Menjadi perancang fashion /
busana adalah sebuah perjalanan kreatif dalam mengungkap kesukaan dan
ketidaksukaan seseorang. Gaya dan mode datang dan pergi dan kemudian
datang berulang kembali.
Hal ini juga berlaku bagi
industri desain fashion, ya memang begitu!. Industri desain fashion ini
sering dipengaruhi oleh industri hiburan (televisi, film, musik,
dll). Misalnya, “That 70′s Show” yang memberikan fashion hippie suatu “new
comeback chic”. Hal ini berlaku juga bagi film lain.
Sebuah contoh yang sangat
baik adalah “Pirates of the Caribbean” yang membawa secara dominan
masuknya desain tengkorak dan tulang silang. Simbol khas bajak laut
tersebut, lebih terkait dengan gaya gothic atau punk, menjadi acuan utama
setelah debut film tersebut.
Pengaruh budaya pop ini
mengilhami desainer pasar massal. Namun, para perancang fashion
couture berusaha untuk menjadi sumber inspirasi dan bukan sebagai
peniru. Perbedaan antara keduanya dapat ditemukan di pelatihan antara
merchandiser dan desainer. Banyak calon perancang fashion memilih
untuk masuk ke perdagangan fashion.
Namun, kedua bidang
membutuhkan kurikulum yang sedikit berbeda. Yang satu akan fokus pada
penjualan, pemasaran, dan bisnis sedangkan yang lainnya – yaitu perancang
fashion – akan fokus pada kreativitas dan imajinasi dalam membawa ide-ide
dan konsep hidup.
Setelah sekolah menengah,
siswa dapat memilih program persiapan kuliah untuk mengarahkan trek
pendidikan mereka menuju ke kemungkinan karir mereka sendiri.
Untuk mahasiswa yang ingin mengambil jalur menjadi seorang desainer jenis
apa saja, maka kelas seni sangat penting untuk membangun pengetahuan dasar
dan konsep inti yang akan mereka gunakan.
Program sekolah tinggi harus
dipilih untuk membantu dalam membangun portofolio profesional untuk dapat
ditunjukkan pada calon perguruan tinggi desain yang akan diikuti. Dengan
memulai perencanaan pendidikan mereka sejak sangat awal, memungkinkan bagi
siswa untuk membuat sebagian besar tahun-tahun sekolah mereka dengan berfokus
pada kegiatan ekstrakurikuler yang akan menambah bumbu untuk aplikasi kuliah
mereka.
Sebagai contoh, perancang
fashion potensial dapat mengambil kelas tidak hanya dalam seni tetapi juga
kelas keahlian matematika dan komputer, kelas multimedia, dan kegiatan drama
yang akan memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi aspek yang berbeda dari
dunia fashion. Beberapa sekolah tinggi bahkan menawarkan kelas dalam
bidang kepemilikan usaha kecil atau keterampilan kewirausahaan.
Bagi mahasiswa yang berakhir
di tingkat perguruan tinggi dan ingin mendobrak masuk ke industri perancang
fashion, tidak pernah ada kata terlambat. Program pelajaran menggambar,
melukis, menggambar kehidupan, silkscreen, teori warna, sejarah fashion dan
seni adalah merupakan beberapa persyaratan awal untuk setiap mahasiswa desain
fashion.
Siswa kelas lanjut perancang
fashion akan melanjutkan dengan “pattern making”, dasar-dasar menjahit, teknik
menjahit lanjutan, dan perancangan digital.
Hal ini penting bagi siswa
perancang fashion untuk memiliki akses ke jenis kurikulum dasar ini di
perguruan tinggi dalam rangka untuk mempersiapkan ujian sejati kemampuan
mereka: yaitu kegiatan magang. Setelah siswa selesai mengambil kursus
dasar dan lanjutan, sekarang saatnya bagi mereka untuk mengkhususkan diri dalam
beberapa aspek industri fashion.
Ketika orang berpikir tentang
fashion, mereka berpikir tentang pertunjukan landasan pacu dan koleksi couture. Ada
beberapa pusat fashion di seluruh dunia, tetapi kebanyakan orang cenderung
menganggap New York City sebagai pusat dari semua perancang fashion.
Jika mahasiswa tidak memilih
perguruan tinggi dekat dengan pusat desain fashion, dimungkinkan bagi mereka
untuk memilih magang yang terletak di daerah itu. Beberapa lokasi magang
lainnya mungkin Washington, DC, Los Angeles, Miami, Atlanta, Chicago, dan
wilayah metropolitan lainnya.
Sumber terbaik untuk
kemungkinan magang adalah di fakultas atau perguruan tinggi dan konselor /
bimbingan. Penting bagi Anda untuk melakukan pekerjaan rumah Anda dengan
meneliti potensi untuk melakukan magang, tetapi, mereka pasti dapat memandu
siswa merekomendasikan pada seseorang yang mungkin tidak mereka pertimbangkan
sebelumnya.
Dunia fashion memiliki
ceruk-nya sendiri. Setiap desainer memulainya pada suatu tempat yang
beragam. Mereka tidak hanya lulus dari perguruan tinggi dan kemudian langsung
memiliki rumah desain sendiri dan koleksi mereka sendiri. Mereka dibimbing
oleh seseorang di dalam bisnis.
Beberapa dari mereka otodidak
dan tidak memiliki kesempatan untuk belajar di lingkungan sekolah formal tetapi
belajar langsung di sekolah informal dengan belajar langsung di lapangan secara
nyata. Apapun jalan dan cara yang ditempuh, jika ada keinginan untuk
belajar bisnis desain fashion, maka akan selalu ada cara untuk melakukannya.
Pertimbangkan untuk bekerja
di tempat yang melakukan pekerjaan permak atau menjahit pakaian untuk
mendapatkan keterampilan menjahit. Pertimbangkan untuk merancang pakaian Anda
sendiri.
Pikirkan tentang fungsinya,
kepraktisan, jenis tubuh, pernyataan pribadi, warna dan pilihan
kain. Lakukan studi master – siapa yang saat ini sedang “in” di dunia
fashion yang ingin Anda tiru?. Mengapa Anda menyukai gaya
mereka?. Apa gaya Anda sendiri?.
Dengan mengambil semua faktor
ini menjadi bahan pertimbangan, maka setiap siswa yang mengejar fashion akan
dapat menemukan tempat mereka di dunia desain.
http://www.milchop.com/info/fashion-trends-and-styles/langkah-dasar-untuk-menjadi-perancang-fashion/
Kiat-kiat jitu menjadi desainer profesional
Dunia fashion memang tak ada matinya. Sama seperti
halnya teknologi, setiap detiknya kita dapat merasakan adanya aliran denyut
berdetak dari dunia fashion dan tentu banyak juga dari kita yang tak jarang
menjadi korban tren fashion masa kini. Tentunya Anda tak ingin disebut pribadi
yang ketinggalan jaman dengan gaya begitu membosankan dari waktu ke waktu. Oleh
karenanya desainer-desainer muda akan terlahir untuk terus mengembangkan dunia
fashion. Untuk menjadi seorang perancang busana (fashion designer) yang
andal bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Disamping motivasi dan kerja keras,
pengetahuan mendasar tentang fashion juga menjadi hal pokok yang wajib
diketahui si perancang agar rancangan yang dihasilkan dapat berkualitas dan
diterima di pasaran.
Berikut adalah kiat–kiat menjadi perancang busana
yang handal :
- Motivasi dari dalam diri dan kerja keras
Tidak hanya motivasi dan kerja keras, beberapa hal
yang harus dimiliki seseorang sebagai faktor penunjang, Seperti kemampuan dan
pengetahuan dasar tentang fashion.
Kemampuan dasar yang dimaksud adalah kemampuan
seseorang dalam teknik menjahit dan kemampuan memotong bahan. Sedangkan
pengetahuan dasar yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang tekstil
sebagai bahan dasar rancangan, pengetahuan penggabungan bahan dasar, serta
pengetahuan tren pakaian yang sedang popular.
Kemampuan dasar tersebut akan berpengaruh terhadap
rancangan yang dihasilkan, baik dari jahitan ataupun bentuk rancangan.
Sedangkan pemahaman terhadap pengetahuan dasar menjadikan rancangan yang
dihasilkan tidak terkesan flat dan monoton.
Tanpa pengetahuan dasar tersebut, rancangan yang dihasilkan
akan sama dengan rancangan yang banyak beredar di pasaran sedangkan untuk
menjadi seorang perancang busana yang andal diharuskan untuk menawarkan sesuatu
yang baru.
- Museum Tekstil Dapat Dijadikan Tempat Belajar Pengetahuan Dasar Tekstil
Untuk meningkatkan kemampuan dasar tentang fashion
dapat ditempuh dengan berbagai cara, baik otodidak (belajar sendiri) atau
mengikuti pendidikan formal/informal yang diselenggarakan instansi tertentu
dalam bentuk sekolah, kursus atau pelatihan. Selain itu, dapat juga belajar
langsung dari seseorang yang bekerja di dunia fashion.
kualitas seorang perancang busana yang ditempuh
melalui pendidikan formal lewat sekolah fashion dengan yang ditempuh melalui
otodidak tidak jauh berbeda. Perbedaannya terletak pada panduan dan lamanya
waktu belajar. Jika di sekolah fashion kita dibimbing dengan arahan sedangkan
dengan otodidak kita belajar sendiri tanpa pemandu dan pastinya dengan rentang
waktu yang lebih lama.
Untuk pengaplikasian kemampuan dasar yang telah
kita peroleh dapat ditempuh dengan cara magang atau praktek langsung kepada
desainer-desainer yang membutuhkan seorang asisten perancang.
- Menjadikan Sebuah Rancangan Baik, Bernilai dan Diterima di Masyarakat
Tidak hanya menjelaskan tentang teknik dan materi
yang harus diketahui untuk menjadi seorang perancang busana yang andal. Lebih
jauh Ia juga menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perancang
busana agar rancangannya dapat diterima di masyarakat.
- Mengetahui kemauan pasar atau mempelajari selera pasar yang sedang tren.
Hal tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara
misalnya, mengikuti perkembangan tren lewat media fashion baik cetak dan
elektronik atau dapat juga dengan terjun langsung ke lapangan dengan
mengunjungi toko-toko yang menjual pakaian, dengan begitu kita akan tahu mode
rancangan apa yang sedang marak digandrungi oleh masyarakat.
- Pembajakan Ide dan Kreatif
Banyaknya penjiplakan hasil karya dalam
rancangan-rancangan yang dihasilkan perancang busana. Walaupun tak ada aturan
atau undang-undang yang pasti mengenai patenisasi rancangan.
By febyalexander • Posted in Desainer profesional
Masa Depan Cerah dengan Merintis Jadi Desainer, Ini Caranya
Rabu, 24 April 2013 09:38 WIB
zawaj.com
Profesi perancang busana
TRIBUNNEWS.COM - Kegiatan fashion show atau fashion exhibition semakin banyak
digelar oleh organisasi independen atau pun pusat perbelanjaan.
Event-event mode ini
melahirkan banyak desainer baru yang
menawarkan berbagai gaya rancangan. Banyak dari mereka yang lahir dari
sekolah-sekolah mode internasional yang juga semakin banyak bermunculan di
Jakarta.
Hal ini kemudian menimbulkan
pertanyaan, apakah profesi desainer benar-benar
sudah menjanjikan sekarang ini? Siapkah mereka memasuki industri mode yang
sebenarnya, yang tentunya akan mampu menyerap banyak tenaga kerja?
Perancang Sapto Djojokartiko
mengatakan, kemajuan pesat dalam industri mode memang menjadi daya tarik
tersendiri bagi anak muda.
Karena, ruang lingkup
pekerjaan di industri mode sangat luas dan terbuka lebar bagi mereka yang ingin
terlibat di dalamnya.
"Siapa saja bisa menjadi
desainer atau pelaku industri, karena ketika
belajar tentang fashion sebenarnya tidak harus menjadi desainer. Banyak di antara mereka (generasi
muda) yang berpikir sekolah mode hanya untuk menjadi desainer, padahal tidak juga," jelasnya
memaparkan kepada Kompas Female, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, meskipun
sekolah mode banyak meluluskan desainer-desainer baru, akan lebih baik jika mereka
memperkaya pengalaman terlebih dahulu dengan bekerja pada desainer senior sebelum mengeluarkan label
busana.
Dengan demikian, mereka dapat
mengasah kemampuan personal branding-nya, dan mengetahui market yang dituju
sebelum meluncurkan karyanya kelak.
Menimba Ilmu Desainer Senior
"Sebaiknya memang cari
pengalaman dulu dengan bekerja sama orang (desainer senior). Karena, banyak juga desainer muda yang sudah mengeluarkan label
sendiri tetapi beberapa tahun kemudian menghilang begitu saja. Itu karena
mereka belum kuat branding-nya," tambahnya.
Menurut Sapto, profesi
sebagai desainer memang menjanjikan. Namun yang tak
boleh dilupakan, pekerjaan seorang desainer tidak berhenti ketika karyanya
diperagakan di atas panggung peragaan busana dan menerima tepukan tangan dari
penonton. Karena, tugas desainer bukan hanya
merancang, tetapi juga menguasai bisnis, manajemen, dan pasar yang dituju
dengan benar.
Butuh kerja keras selama
bertahun-tahun untuk menemukan pasar yang tepat, dan akhirnya menghasilkan
karya yang mampu memenuhi kebutuhan pasar tersebut. (Krisma Wahyu Utami)
TRIBUNNEWS.COM -
Kunci Menjadi Desainer Sukses
Apa rasanya suatu hari nanti rancangan Anda membalut tubuh Christina Aguilera saat menghadiri Grammy Awards 2007, seperti yang terjadi pada Ashley Isham, desainer asal Singapura? Atau, pernahkah Anda bermimpi memamerkan rancangan terbaru di PrĂȘt A porter Paris, tempat para buyer besar dari seluruh dunia berkumpul, seperti Tube Gallery asal Thailand? Atau, membuncah rasa bangga saat membuka halaman Vogue Italia dan menemukan penyanyi RnB, Rihana, mengenakan topi rancangan Anda, seperti yang dirasakan Bernard Chandran asal Malaysia? Ditambah lagi bisa menembus pasar Jepang dan Hong Kong seperti desainer kesayangan Indonesia, Biyan.Di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2012 yang lalu, femina berkesempatan memperoleh beberapa tip dari keempat desainer hebat ini.
1. Wajib Kursus & Sekolah Mode
Edukasi dasar penting untuk menjadi modal utama dalam menempuh karier sebagai fashion designer. Mengapa? Ilmu teknik merancang, menjahit, mengenal jenis material, hingga sejarah fashion yang dikenalkan secara detail selama masa pendidikan berlangsung, menjadi ilmu wajib yang harus dikuasai. Edukasi ini dapat dilakukan di dalam dan luar negeri.
2. Mengikuti Ajang Kompetisi, Peragaan Busana & Exhibition
Melalui kompetisi modelah seorang desainer dapat mengasah kemampuan dan menguji karyanya. Ajang kompetisi bisa menjadi tolok ukur dan ‘juri’ bagi diri sendiri, sehingga para desainer dapat terus mengembangkan dan memperbaiki kekurangan karyanya. Cara lain untuk menembus dunia internasional adalah melalui peragaan busana di dalam dan luar negeri. Jam terbang seorang perancang di atas runaway menjadi penanda eksistensi yang sangat nyata.
Melalui ajang-ajang inilah para desainer dapat langsung bertemu dengan media dan buyer dari dalam dan luar negeri. Selain itu, kompetisi, peragaan busana, hingga exhibition menjadi waktu yang tepat untuk mengenalkan dan ‘menjual’ rancangan masing-masing desainer pada dunia secara maksimal.
3. Pemilihan Strategi Bisnis yang Tepat
Konsep store seperti department store yang menggunakan sistem kerja sama konsinyasi bisa menjadi pilihan para desainer untuk memulai bisnisnya dengan modal yang cukup terjangkau. Pembagian keuntungan atau bagi hasil kenyataannya cukup menguntungkan para desainer untuk menjual koleksinya tanpa harus membeli atau menyewa sebuah butik yang terlalu mahal. Pemilihan area dalam berbisnis juga tak kalah penting.
4. Pemilihan Target Pasar yang Tepat
Perbedaan segmen pasar memperjelas jenis koleksi dan identitas masing-masing label. Sehingga, konsumen dapat dengan mudah mengakses koleksi yang diinginkan. Setelah sebuah brand mantap memilih target pasar yang benar, penentuan harga jual sebuah produk menjadi salah satu kunci utama. Dengan mematok harga terjangkau dan sesuai kualitas barang bagi konsumen kalangan menengah ke atas, diharapkan target penjual diyakini Tube Gallery akan membuat konsumen takut dan enggan kembali.
5. Keberanian dan Kepercayaan Diri
Tiga bulan setelah kelulusannya dari sekolah mode, Bernard memberanikan diri untuk mengadakan show tunggal pertamanya sebagai perancang profesional. Bentuk keberanian lain juga terlihat pada saat Bernard mengembangkan bisnisnya dengan membuka butik di Swanky Knightsbridge, London, yang khusus menjual rancangan couture miliknya. Jejak yang sama juga dilakukan oleh Ashley yang pada tahun 2001 membuka butik pertamanya bernama Aquaint dan label Ashley tahun 2005 di London.
Kepercayaan diri yang sangat tinggi dicerminkan secara nyata oleh kedua desainer Tube Gallery yang tidak memiliki latar belakang pendidikan fashion. Saksit yang menimba ilmu theatre directing di Middlesex University, London, dan Phisit yang mengantongi gelar Western Classical Dance, Fine and Apply Arts dari Chulalongkorn University, Thailand, mampu menjadi perancang papan atas Thailand. Mempelajari teknik merancang baju, proses produksi, penjualan, hingga mampu mengekspornya ke luar negeri dilalui Tube Gallery dengan uji coba berulang-ulang sejak tahun 2006 dan terus belajar dari kesalahan. Salut! (f)
http://www.femina.co.id/isu.wanita/topik.hangat/kunci.menjadi.desainer.sukses/005/007/71